Saturday

Menengok Motivasi Anak Dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan merupakan prasyarat yang diperlukan oleh setiap generasi baru, guna menyongsong masa depan mereka. Banyak orang tua yang berupaya keras tanpa kenal lelah dan tanpa mengenal waktu untuk memberikan fasilitas yang baik bagi pendidikan anaknya. Namun apakah kerja keras orang tua tersebut dapat dapat dipahami sang anak? Dengan kata lain, apakah sang anak kemudian menyambut keringat orang tua itu dengan memberikan hasil terbaik dari pendidikan itu? Nampaknya kita patut merenungkan problematika dunia pendidikan bagi generasi penerus kita.
Ada kalimat bijak yang mengatakan “CARILAH ILMU WALAUPUN SAMPAI KE NEGERI CINA” kalimat ini memiliki makna yang begitu mendalam, bahwa mencari ilmu itu merupakan hal yang sangat di anjurtkan, meskipun proses pencarian itu sampai ke negeri yang jauh sekalipun.
.
Dari sini orang tua berlomba-lomba mencari tempat atau lembaga pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.bahkan tidak jarang mereka harus memberangkatkan anaknya ke luar negeri, guna memperoleh tempat yang super lengkap atau super istimewa bagi pendidikan sang anak. Padahal out put atau hasil yang di capaipun juga masih menjadi hal yang tidak menjamin, bahwa pendidikan di luar negeri itu akan lebih baik dari pada di negeri sendiri. Banyak hal dan faktor yang melatarbelakangi keberhasilan atau ketidakberhasilan pendidikan yang diberikan kepada sang anak.
.
Belum lagi persoalan biaya pendidikan yang semakin hari semakin memberatkan dan membumbung tinggi. Hal ini tidak sebanding dengan standart pendapatan rata-rata penduduk di negeri ini, yang sedang dilanda berbagai kesuliyan dan krisis, terutama di bidang ekonomi. Padahal untuk mendapatkan fasilitas dan sarana pendidikan yang memadai sudah pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dilema ini memang membutuhkan solusi yang bijaksana, sehingga dapat menemukan jalan keluar yang terbaik bagi masa depan sang anak sebagai generasi penerus.
.
Berikut gambaran dan klasifikasi kelompok peserta didik yang merantau, baik ke luar negeri atau ke luar daerah untuk mendapatkan pendidikan terbaiknya.
.
Pertama, kelompok peserta didik yang menganggap bahwa kepergiannya ke luar daerah atau ke luar negeri adalah untuk mencari kebebasan yang selama ini tidak mereka dapatkan ketika tinggal bersama orang tuanya. Mereka dapat berbuat sekendak hatinya tanpa ada yang mengawasi dan membatasinya lagi. Mereka hanya melihat bahwa di hadapannya terdapat berbagai hiburan dan beragam kesenangan.ereka hanya melihat bahwa di hadapannya terdapat berbagai hiburan dan beragam kesenangan. Mereka memberikan semua harta, pikiran dan waktunya hanya untuk menggapai kebebasan dan kesenangan. Dunia pendidikan yang di jalaninya bukan menjadi tempat belajar, tetapi hanya sebagai sarana formalitas belaka. Hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang menyedihkan, pulang kampung tanpa membawa ilmu dan perubahan tingkah laku positif. Jiwa mereka telah rusak, hatinya mati, ilmunya hilang dan motifasinya hancur.
.
Kedua, mereka adalah peserta didik yang mencurahkan seluruh waktunya dan segenap pikirannya hanya untuk belajar. Sampai-sampai meski mereka tinggal di luar daerah atau di luar negeri, mereka hanya mengetahui kamar tempat tinggal, buku-buku, dan perguruan tinggi atau istilahnya mereka hanya tahu jalanan dari kamar ke kampus. Mereka tidak ubahnya hanya pindah tempat dari kampung ke kota besar atau ibarat katak dalam tempurung. Mereka memang mendapat nilai terbaik dan gelar akademik, tetapi ada hal yang terlupakan, yakni proses mencari pengalaman dan bersosialisasi dengan masyarakat dan kondisi di luar kota atau di luar negeri yang menjadi bagian dari hidupnya. Dengan kata lain mereka termasuk sukses dalam mencapai kemajuan berpikir, tetapi tidak membuka hatinya, sehingga tidak mencapai kemajuan jiwa. Sehingga mereka hanya bisa bekerja di tempat yang sudah di siapkan, tanpa banyak memiliki daya kreatifitas untuk membuat lapangan kerja dan lahan baru.
.
Ketiga, kelompok peserta didik ini telah memahami tujuan dan misi kepergiannya ke luar daerah atau ke luar negeri, yakni mencari ilmu pengetahuan dan juga mempelajari pola kehidupan daerah baru yang di tempatinya. Merekan pergi untuk memperoleh gelar dan prestasi yang brillian di bidang akademik, dan mendapatkan hal lain yang tinggi dari pada sebatas gelar dan prestasi akademik, yakni mempelajari kehidupan sosial di luar daerah asalnya.
Dengan cara memahami rahasia kesuksesan, kehebatan, kekuatan dan kelemahan yang ada pada masyarakat yang komplek dengan berbagai latar belakang ysng berbeda. Dengan demikian, jiwa mereka mengalami pembaruan, hati mereka hidup, dan kemampuan diri mereka mengalami peningkatan sehingga menjadi sosok manusia baru. Saat kembali ke kampung, mereka membawa oleh-oleh berupa ilmu pengetahuan yang banyak dan pengalaman yang matang.
.
Seseorang yang memiliki kekuatan diri dan kepribadian akan dapat menguasai dirinya dan dapat mengubah keadaan serta tidak mudah terbawa arus. Beberapa gambaran dan klasifikasi di atas hanyalah upaya untuk memberikan arah dan menjadi bagian yang layak untuk di renungkan, sehingga generasi penerus yang kita harapkan akan sampai pada tempat yang terbaik sesuai dengan cita-cita dan harapan kita semua. (Mamik Nov)

No comments:

Popular Posts