Thursday

Wanita Pekerja : Keluarga atau Karir

Beberapa orang berpendapat bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga adalah suatu pekerjaan. Namun bagaimana jika seorang wanita tetap ingin mengejar karir tanpa harus mengabaikan keluarga?
Dari hasil survey ringan salah satu media, terdapat beberapa poin yang menyebabkan seorang wanita yang memilih untuk tetap bekerja:
  • Pendidikan yang  tinggi, sehingga sayang jika tidak dimanfaatkan untuk bekerja
  •  Penghasilan suami belum mencukupi
  •  Bekerja menjadi aktualisasi diri dan sebagai ajang sosialisasi
  • Adanya kebebasan finansial, karena bisa berpenghasilan sendiri, tidak harus bergantung sepenuhnya pada suami
  •  Bekerja sebagai ajang prestise
Sementara beberapa alasan yang tetap mempertahankan hasrat seorang wanita untuk menjadi ibu rumah tangga adaah sebagai berikut:
  • Anak-anak membutuhkan keberadaan sosok ibu di rumah
  •  Memiliki waktu yang fleksibel dalam pekerjaan
  • Pendapatan suami sudah mencukupi
  •  Tuntutan suami untuk tetap mengurus rumah tangga
  • Kondisi anak yang tidak memungkinkan pengasuhannya diserahkan kepada orang lain. Misalnya anak sakit-sakitan atau mengidap penyakit tertentu.
Solusi terbaik di antara dilema tersebut yakni didapatkannya suatu alur keseimbangan. Jika wanita memiliki pendidikan cukup dan talenta, serta bisa mengembangkannya dalam karier dan bisa mendukung peran keluarga kenapa tidak dilakukan. Berdasarkan beberapa referensi, berikut saya sadurkan beberapa tips praktis bagi seorang wanita karir untuk mencapai keseimbangan antara kerja dan keluarga.

1. Libatkan Orang Lain
Jika Anda memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan, peluang untuk membagi pekerjaan kepada orang lain bisa saja dilakukan. Dengan catatan, hal tersebut telah mendapat persetujuan dari atasan yang bersangkutan. 
Tetapi, jika usulan tersebut tidak disetujui, Anda bisa memikirkan bagaimana mengalokasikan pekerhaan yang Anda rasanya untuk membagi alokasi beban pekerjaan Anda kepada orang lain. Tentunya, hal ini perlu mendapat persetujuan dari atasan.

Di rumah, cobalah untuk berbagi peran dengan suami. Salah satu peran wanita adalah pendamping suami dan pengurus rumah tangga, sedangkan pria sebagai kepala rumah tangga bertugas sebagai nahkoda keluarga. Ketika wanita bekerja memiliki karier dan jabatan yang tinggi tetap saja mereka harus tetap menghargai suaminya sebagai pemimpin dalam keluarga walaupun tidak jarang jabatan ataupun kariernya mungkin lebih rendah dari istrinya di perusahaan. Ketika wanita mulai mengabaikan perannya, biasanya bencana pun mulai muncul.
Menjaga keluarga tidak dilakukan oleh satu orang saja yang ditunjuk. Jika anak-anak Anda cukup besar mungkin dapat meminta bantuan dari mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah atau Anda juga meminta bantuan suami. Diskusikan dengan orang-orang sekitar anda tentang bagaimana semua dapat berkontribusi untuk membuat proses transisi Anda antara karir dan keluarga.

2. Talk to Your Boss
Pelajari karakter atasan Anda. Membangun komunikasi yang baik dengan atasan akan menuai banyak manfaat. Jika Anda sudah mengetahui kebutuhan mereka dan cara memenuhinya, maka mulailah mengorganisir atau menginventarisir penyelesaian pekerjaan tersebut. Sehingga waktu yang Anda gunakan untuk bekerja lebih efisien.  Anda bisa pulang tepat waktu, dan kondisi tubuh pun tidak akan terlalu letih. Tentunya keuntungan ini akan mengkompensasi kualitas hubungan Anda dengan keluarga.
Jika merasa sangat stres, minta atasan untuk mengatur kembali jadwal kerja Anda dan diskusikan jika Anda memerlukan tambahan waktu libur selama satu hari (jika mungkin dan tidak melanggar kebijakan). Hal ini mungkin akan berdampak pada pemotongan gaji, namun sepadan dengan waktu yang dapat Anda habiskan bersama keluarga tercinta.
Akan tetapi, jika permintaan tersebut tidak mungkin diajukan, coba pilih satu malam atau akhir pekan ketika Anda dapat memfokuskan perhatian hanya kepada keluarga. Matikan laptop, tinggalkan ponsel di rumah, dan ajak buah hati bermain di taman bermain atau tempat rekreasi keluarga. Selagi menjadi ibu yang hebat bagi anak-anak, Anda sekaligus dapat mengisi ulang energi sehingga bisa bekerja dengan pikiran segar minus stres pada keesokan hari.

3. Susun Prioritas
Dalam kaitannya dengan poin di atas, skala prioritas tidak hanya berlaku dalam dunia kerja Anda. Beragam kebutuhan rumah tangga sebaiknya perlu identifikasi. Buatlah daftar semua hal tentang kehidupan rumah tangga, dan tentukan mana yang perlu mendapat prioritas tertinggi. Dalam hal ini, perlu juga dimasukkan pertimbangan masalah keuangan.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa wanita karier relatif lebih repot membagi waktu dibanding pria. Sebab, di saat akan berangkat bekerja, wanita harus terlebih dahulu mengurusi anak-anak yang akan berangkat ke sekolah, serta suami yang juga akan bekerja. Saat di kantor pun kadangkala wanita harus tetap menjalin kontak dengan anak-anak agar mereka tetap dapat dikontrol, meskipun anak-anak diasuh oleh babysitter. Karenanya, jalani manajemen waktu dengan baik. Pastikan bahwa pekerjaan Anda di kantor tidak mengurangi tanggung jawab di rumah. Begitupula sebaliknya.

4. Kurangi Stress
Kabar baik bagi ibu yang bekerja. Sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak yang pergi ke tempat penitipan anak tidak ditakdirkan untuk menjadi anak nakal. Sebuah studi yang mengukur perkembangan lebih dari 6.000 anak menemukan, anak-anak dengan ibu yang bekerja di luar rumah tidak mengalami kerusakan permanan akibat ketidakhadiran ibunya.
Sementara itu, menurut Ellen Galinsky, Presiden Families and Work Institute, lebih banyak anak memilih orang tuanya tidak merasa terlalu stres dan lelah, daripada menghabiskan waktu bersama mereka selama 7x24 jam.
Di dalam edisi terbaru The American Psychoanalyst, Galinsky menulis, ''Anak-anak peduli dengan kondisi orang tua yang tidak terlalu stres karena mereka peduli dengan waktu yang dihabiskan bersama.'' Jadi, daripada terus khawatir memikirkan berapa jam yang dapat Anda habiskan bersama buah hati Anda, lebih baik fokuskan perhatian untuk bersenang-senang bersama keluarga apabila Anda sedang bersama mereka.

6. Berbisnis
Salah satu alasan wanita terpaksa “total” di dalam pekerjaan adalah masih kurangnya pemasukan keuangan. Salah satu trik lain yang bisa dijajal untuk menggenjot revenue adalah berbisnis.
Berikut ini beberapa jenis bisnis yang cocok untuk seorang wanita karir dan ibu rumah tangga :
a.       Bisnis Internet
Bisnis internet adalah bisnis dengan menggunakan internet sebagai media. Bisnis internet adalah bisnis yang cocok untuk wanita karir dan ibu rumah tangga. Karena bisnis ini memiliki waktu yang fleksibel, tidak menguras tenaga, mudah dijalankan, bisa dijalankan dari dan di mana saja, dan masih banyak keunggulan lainnya.
Jika Anda ingin menekuni bisnis internet, silahkan kunjungi beberapa situs berikut ini : www.pengusahawanita.com, www.carabisnis.com , www.timbisnis.com, www.pengusahainternet.com , www.majalahwanita.com atau situs-situs lainnya.

b.      Bisnis Pendidikan
Bisnis pendidikan juga merupakan bisnis yang cocok bagi wanita karir dan ibu rumah tangga. Seorang wanita memiliki karakter sebagai seorang pendidik. Inilah yang menjadi alasan bagi wanita karir dan ibu rumah tangga untuk bisa sukses di bisnis ini. Ada banyak bisnis pendidikan yang bisa Anda bangun, antara lain : usaha bimbingan belajar, sekolah formal, klub kreatifitas, dan lain sebagainya.
Situs yang bisa Anda jadikan referensi untuk memulai dan mengelola bisnis pendidikan antara lain : www.rabbanischool.com, www.bisniswanita.com, www.anakjenius.com dan www.bayicerdas.com .

c.       Bisnis MLM (Multi Level Marketing)
Beberapa dari Anda mungkin telah hopeless dengan bisnis MLM. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis MLM telah terbukti bisa mensukseskan banyak orang. Sebenarnya sangat cocok dengan karakter mayoritas wanita yang sering berkumpul, membentuk komunitas, gila belanja, dan sebagainya. Bisnis ini juga tidak menyita waktu, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Masih ada banyak bisnis lainnya yang cocok untuk seorang wanita karir dan ibu rumah tangga. Silahkan kunjungi www.pengusahawanita.com dan www.bisniswanita.com . Di situs bisnis wanita tersebut, Anda akan menemukan aneka bisnis yang cocok untuk wanita karir

7. Tetap Fokus dan Optimalkan Kualitas Waktu untuk Diri Sendiri
Apabila sedang berada di kantor (di tempat kerja) maupun di rumah, cobalah untuk fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan. Jangan campur adukkan antara urusan rumah tangga dan pekerjaan. Apabila hal itu dilakukan, maka kedua-duanya tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Try to be positif, jangan pernah melihat kenapa Anda harus kembali bekerja. Pastikan semua hal (kerja dan keluarga) dapat terlaksana dengan baik sehingga tetap fokus. Tingkatkan kualitas waktu anda sendiri dengan melakukan liburan dan relaksasi dengan seluruh anggota keluarga.
Kedekatan, keakraban, dan keintiman dapat terjaga jika selalu ada kebersamaan. Karenanya jika di antara kesibukan di kantor terdapat waktu luang, manfaatkan untuk keluarga. Lebih baik lagi jika pada hari Minggu atau hari libur, Anda tanggalkan semua kesibukan yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor, dan fokus untuk keluarga. Jika pada hari libur pun Anda sibuk bekerja, suami dan anak-anak akan kecewa. Ini juga pangkal retaknya rumah tangga.

8.Temukan Perspektif
Ketika berada di kantor, Anda barangkali setengah mati berharap saat ini sedang berada di rumah bersama buah hati. Akan tetapi, sebenarnya belum tentu Anda akan merasa lebih puas jika berada di rumah sepanjang waktu. Menurut Dr. Leon Hoffman, Direktur Pacella Parent Child Center, banyak wanita karier berharap dirinya menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anak, namun ketika di rumah mereka berharap bisa kembali bekerja di kantor.

Intinya, menjadi seorang ibu memang pekerjaan yang berat. Tetapi jika Anda berhasil menemukan perspektif dari situasi tersebut, dan yakin dengan alasan Anda bekerja atau memilih tinggal di rumah, Anda dapat melewati hari terberat sekali pun tanpa terlalu merasa bersalah.

Dari beberapa uraian di atas, diharapkan para wanita karir dapat menjalankan kedua perannya secara seimbang. Pekerjaan tidak terganggu sehingga jenjang karir pun berpeluang, sementara di sisi lain, prioritas kebutuhan keluarga tidak terabaikan. Let’s try it. (Winona A)


5 comments:

Anonymous said...

Wow, marvelous blog layout! How long have you been blogging for?
you made blogging look easy. The overall look of your site is fantastic, let alone the content!


my site :: quit smoking fags

Anonymous said...

If you want to take much from this article then you
have to apply such strategies to your won web site.

Here is my blog post ... 1Spanishcompany.Co.Uk

Anonymous said...

I visited multiple web pages except the audio quality for audio songs
current at this website is actually excellent.



my website :: free homemade porn

Anonymous said...

Very descriptive blog, I enjoyed that a lot. Will there be a part 2?



Also visit my weblog smoke stop

Anonymous said...

Hey there! I know this is kinda off topic but I'd figured I'd ask.
Would you be interested in trading links or maybe guest writing
a blog post or vice-versa? My blog discusses a lot of the same topics as yours and I think we could greatly benefit from each other.
If you might be interested feel free to send me an email.

I look forward to hearing from you! Excellent blog by the way!


Also visit my blog post :: billig e-væske

Popular Posts