Monday

Kopi Dapat Membantu Wanita Mencegah Kanker

Berita Teknologi. Seperti dikabarkan oleh TGDaily, peneliti Harvard telah menetapkan bahwa konsumsi kopi dalam jangka panjang bagi wanita dapat menurunkan resiko kanker endometrium, perlu diketahui kanker endometrium menurut wikipedia adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding rahim. Kanker endometrium tumbuh pada ovarium, tuba falopii, dan saluran menuju vagina.

Menurut Dr Edward Giovannucci, kopi dapat sebagai agen pelindung pada kanker yang terkait dengan obesitas, estrogen dan insulin.“Kopi telah terbukti menjadi pelindung melawan diabetes karena efeknya pada insulin,” jelas Giovannucci. “Jadi menurut hipotesis kita bahwa kita akan melihat penurunan pada beberapa kanker lainnya.” Giovannuci dan timnya mengamati konsumsi kopi kumulatif dalam kaitannya dengan kanker endometrium pada 67.470 wanita yang terdaftar dalam Nurses Health Study.

Selama 26 tahun, peneliti telah mendokumentasikan 672 kasus kanker endometrium. Menurut para peneliti, minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko 25% untuk kanker endometrium, sedangkan mengkonsumsi antara dua dan tiga cangkir per hari dapat menurunkan risiko 7%. Sebuah sumber lain mengatakan bahwa dengan minum kopi yang tanpa kandungan kafein dua cangkir sehari dapat menurunkan resiko kanker tersebut 22%.

Giovannucci mengatakan ia berharap studi endometrium akan memperbanyak informasi lebih lanjut mengenai pengaruh kopi pada kanker. “Kopi telah lama dikaitkan dengan merokok, dan jika Anda minum kopi dan merokok, efek positif dari kopi akan sebanding dengan efek negatif dari merokok. “Namun, pengujian laboratorium telah menemukan bahwa kopi memiliki lebih banyak antioksidan daripada sebagian besar sayuran dan buah-buahan.” Perlu dicatat bahwa penelitian medis baru-baru ini telah menemukan sejumlah manfaat positif yang terkait dengan minum kopi, termasuk menurunkan resiko depresi dan penurunan resiko kanker kulit.

Read More..

Wanita di Jajah Pria atau Pria dijajah Wanita ?

Wanita dijajah pria sejak dulu
dijadikan perhiasan sangkar madu
namun ada kala pria tak berdaya
tekuk lutut di sudut kerling wanita

Itulah sebait syair lagu yang mengungkapkan, betapa keberadaan kaum wanita tak bisa disepelekan. Boleh jadi, kehadiran wanita akan menjadi bagian romantika tersendiri kaum laki-laki. Walau pun benar, romantika itu bisa mengarah pada tragedi yang merontokan sendi-sendi kehidupan kaum pria. Sebuah romantika yang bisa berbuah malapetaka.

Tak sedikit karier seorang pria runtuh gara-gara “daya magis” sebuah kerlingan. Tak jarang, kaum pria terpuruk, lantaran rayuan maut pesona wanita. Banyak lelaki, harus terpaksa poligami atau selingkuh dari istri karena tak tahan meredam cumbu rayu. Bahkan, tak sedikit pejabat harus berculas-culas diri, misalnya korupsi, lantaran gelitik rayu wanita yang penuh tuntutan kemewahan dan gemerincing perhiasan.

Sialnya, kebanyakan kaum pria memang tak tahan pada cumbu rayu wanita. Apalagi bila dipenuhi empat unsur pendukung, yakni : Ada wanita (perayu), ada kesempatan, ada fasilitas, dan ada jaminan keamanan. Kalau empat unsur itu sudah terpenuhi, biasanya poligami atau perselingkuhan akan “lancar-lancar” saja. Sehingga predikat kaum pria laksana “superman” sekalipun (hebat, kuat dan smart), bisa menjadi lunglay lemah tak berdaya. Bahkan, tak sedikit yang nekad “menggadaikan” keimanannya demi memenuhi ambisi syahwat. Kalo sudah begini siapa salah?

Tak mengherankan bila ada suara kontradiktif : “Wanita sebagai racun dunia” atau “Wanita sebagai madu kehidupan”. Tak jadi soal wanita mana dan macam apa. Yang pasti, keberadaan wanita di tengah-tengah kaum pria akan membawa kisah tersendiri. Bisa manis luar biasa, atau berantakan tiada terkira.

Gambaran emansipasi wanita, sejatinya bukan lah untuk membuat tekuk letut kaum pria melalui senjata semacam kerlingan. Bukan mengumbar berbagai tuntutan hak secara membabi buta yang bisa membutakan mata hati kaum pria. Bukan pula untuk meraih hak persamaan yang kerap didengang-dengungkan sebagai gerakan “woman libs” atau gerakan keadilan gender hasil produk dunia barat. Tetapi aktualisasi emansipasi wanita kini adalah bagaimana agar kehadirannya mampu pula menghasilkan konsep-konsep jitu dan realistis di pelbagai aspek kehidupan masyarakat. Bukan ikut tandem kepada pria sukses dan berke-pribadi-an. Apalagi dengan cara mengumbar aibnya sendiri.

Memang benar, inspirasi yang dibangkitkan para pejuang wanita itu ibarat api yang membara dalam sekam. Terus menerus berkobar, memancarkan cahaya dan citra diri kaum awewe. Sudah tidak aneh lagi, setiap organisasi mempunyai departemen atau seksi khusus yang menampung aspirasi kaum wanita, sebagai salah satu wahana untuk mengembangkan kemandiriannya. Masalahnya terpulang pada kaum wanita sendiri, mampukah memanfaatkan setiap peluang yang terkuak lebar itu seoptimal mungkin. Seberapa jauh mampu membekali diri, baik secara fisik, mental, sosial dan intelektualnya untuk berpacu dengan setiap tantangan yang dihadapinya. Bukan dengan cara fitnah sini, hujat sana.

Kita tak perlu menutup mata bahwa kesadaran akan hak dan kewajiban wanita mulai tumbuh subur. Bangkit secara pasti, menuai citra dirinya sebagai “tiang negara”. Kondisi ini dimungkinkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuannya. Ini berarti pula modal dasar untuk mengembangkan kemandirian sesungguhnya telah ada. Oleh karena itu, ia harus memiliki pilihan profesi yang jelas dalam andilnya terhadap pembangunan. Bahkan harus terpanggil pula untuk meleburkan diri dalam pengabdian bagi saudara sekaumnya yang bernasib kurang beruntung. Bukan malah mencari untung untuk beraji-mumpung pada suami orang yang sedang beruntung. Ealah, kalo matre gene sebaeknya kelaut aje...

Padahal budaya kita telah bergulir. Tidak lagi memandang wanita sebagai makhluk yang harus dijajah atau dijadikan sangkar madu. Namun telah memberi tempat terhormat pada kedudukannya. Bahkan menghargai sepenuhnya peranan wanita dan ibu yang bersifat kodrati. Penghormatan seperti ini, memang bukan berarti harus mengurangi tanggung jawab kaum pria dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Tapi justru sebagai dampak kemajuan sekaligus buah pembangunan.

Modernisasi, jelas, membawa dampak nyata bagi kaum wanita. Memberikan konsekuensi semakin beratnya tanggung jawab yang harus dipikul. Di satu sisi tetap harus membina kehidupan rumah tangga sebagai tanggung jawabnya yang terpenting. Namun di sisi lain dituntut peran nyata dan komitmennya dalam mendorong kemajuan.

Boleh saja kecantikan, pesona eksotik dan kerlingan diekspresikan demi menggapai tujuan. Namun harus tetap berada pada koridor moral dan nilai budaya bangsa yang sangat dijunjung dan diagungkan. Artinya jangan sampai dijadikan senjata pamungkas dalam merebut harta, posisi, hak dan kekuasaan. Sebab senjata wanita saat ini, sekali lagi, adalah kematangan konsepnya, terjaga kualitas intelektualnya, jembar cakrawala pengetahuannya, berjiwa sosial, idealis, adil, tak gampang dirayu dan tak suka merayu, serta kepribadiannya memancarkan cahaya dan citra diri wanita Indonesia yang lembut, penuh kharisma dan tenggang rasa.

Read More..

Mau Lebih Sukses Ikuti 4 Kebiasaan Ini

Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan memiliki tantangan lebih besar dalam menjalankan karier atau bisnisnya. Maka wajar saja, perempuan kerap kali membutuhkan dukungan semangat dari sesamanya. Tak heran jika perempuan cenderung lebih banyak berbagi satu sama lain demi menyuntikkan semangat untuk menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaannya.

Anda mau tahu kebiasaan apa saja yang dapat membantu wanita meraih kesuksesan? Simak tips berikut ini:

1. SELALU PERCAYA DIRI, TETAPI TETAP RENDAH HATI.
Perempuan memiliki kepercayaan diri yang tak kalah dengan laki-laki. Namun, kecenderungannya laki-laki sering kali terlalu percaya diri. Sedangkan perempuan cenderung menyeimbangkan kepercayaan dirinya dengan kerendahan hati.

Kimberly Roussel, entrepreneur sukses di Los Angeles, pemilik restoran 24 jam, klub di Hollywood, dan perusahaan katering berbagi kiatnya. Roussel meyakini, kepercayaan diri yang ditanamkan orangtuanya sejak kecil membuatnya lebih berani mengambil risiko dan mampu mengatasi rasa takut. Begitu rasa takut dan kekhawatiran mengenai berbagai hal teratasi, atau bahkan hilang, dunia lebih terbuka dengan Anda melalui berbagai cara yang tak pernah disangka, katanya.

2. MEMONITOR EMOSI
Emosi bisa menjadi sumber masalah di tempat kerja. Apalagi jika Anda tak mampu mengendalikan dan memonitor emosi. Boleh juga belajar dari pria mengenai sikapnya yang cenderung tak menanggapi suatu masalah secara personal. Karena dengan cara itu, Anda takkan terlibat dalam masalah emosi di tempat kerja.
Johnson Mandell, penulis buku best seller "Career Comeback" menyarankan jika emosi mulai menguasai diri di tempat kerja sebaiknya beri waktu untuk diri sendiri.
"Pergi saja ke toilet, tenangkan diri sendiri," jelas Mandell. Namun, jika hal ini terlalu sering dilakukan, artinya Anda selalu mengalami masalah emosi di kantor. Kalau sudah seperti itu, ada baiknya evaluasi kembali situasi kerja di kantor Anda. Boleh jadi bukan suasana hati Anda yang bermasalah, melainkan memang situasi kantor yang tak kondusif.

3. TERSTRUKTUR DAN TERORGANISASI
Untuk mencapai target pekerjaan yang diharapkan, bahkan oleh diri Anda sendiri, Anda harus mengatur strategi. Lakukan semua pekerjaan dengan terstruktur dan terorganisasi dengan baik. Buat daftar pekerjaan yang harus Anda selesaikan setiap harinya, dan fokus untuk menuntaskannya dengan baik.
Samira Asemanfar, pendiri salon di Los Angeles, mengatakan, bekerja memerlukan persiapan. Dan, persiapan tersebut sudah dilakukan Asemanfar setiap sore.
"Saya selalu mengevaluasi diri setiap sore, apa yang sudah saya lakukan hari ini. Apa yang harus saya selesaikan besok, dan apa saja urutan pekerjaannya," tuturnya.

4. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
Perempuan secara alami memiliki kemampuan komunikasi. Bahkan, sosok perempuan introvert sekalipun mampu berkomunikasi. Meski begitu, kemampuan komunikasi pada perempuan tetap perlu ditingkatkan.
Kunci suksesnya bukan pada kemampuan berbicara, melainkan lebih kepada kehati-hatian dalam berbicara atau berkomunikasi. Agar sukses dalam pekerjaan, perhatikan hal detail, termasuk dalam berkomunikasi. Hindari salah bicara, atau salah menuliskan hal kecil yang berdampak terhadap pencitraan Anda.

Maseena Ziegler, penulis buku best seller di Hongkong berjudul "Ladies Who Launch in Hong Kong" mengatakan, tanamkan dalam diri bahwa Anda adalah perempuan cerdas, memiliki tutur bahasa yang baik, dan berkualitas. Sikap positif ini akan membantu Anda untuk menghindari berbagai kesalahan kecil dalam komunikasi, yang bisa merusak citra Anda. Karena jika terlalu sering berbuat kesalahan dalam ucapan atau saat berbicara, menunjukkan karakter yang tak teliti dan tidak mempedulikan sesuatu secara mendetail.

Sumber : TRIBUNnews.com

Read More..

Sunday

Zina Dalam Label "Pacaran"

Sedih dan mengenaskan dua kata yang saya pilih saat saya bertemu dengan seorang sahabat yang ternyata hamil diluarnikah, oleh seorang kekasihnya yang tidak bertanggung jawab, seperti sebuah tayangan di sinetron di televisi, sudah menjadi sebuah kisah nyata yang ada pada masyarakat, hal ini adalah salah satu hasil Televisi dan tayangan media lain dalam merusak budaya yang ada pada masyarkat

Saat ini cinta yang identik dengan pacaran adalah hal yang lumrah, hal ini dapat di lihat dalam beberpaa sinetron di televisi, bahkan anak SD pun sudah ditayangkan dalam hal pacara/percintaan. Apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran? secara kasat mata orang itu akan berpegangan tangan, lalu apa sih pacaran itu Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan kita saat ini.

Terlepas dari tujuan Awal mungkin tujuan dari pacaran adalah untuk saling mengenal,untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi pada tingkatan tertentu pacaran bisa jadi sebagai pelampiasan hawa nafsu bagi dua insan yang berbeda jenis. coba telaah dari beberapa kasus pacaran berapa persen yang memang pengenalan menuju pernikahan? jawabannya adalah sangat sedikit sekali, apakah benar yang sudah pacaran lama akan jadi dan menikah? jawabanya adalah tidak.Ketika kita pacaran, resiko yang kita dapat adalah patah hati, sakit hati, dan kita mendekati zina (bagaimana tidak kalau pacaran kemungkinan besar kita akan berpegangan tangan, Berciuman, atau bahkan melakukan zina/Bersetubuh)

fenomena hamil di luar nikah begitu marak, dan masyarakat pun sudah menganggap hal ini sebagai sesuatu yang biasa. Di mana-mana ada pemilu (pengantin hamil dahulu). Ironisnya, maksiat ini banyak dilakukan umat Islam, padahal Islam mengajarkan umatnya agar jangan mendekati zina... tapi kenapa hal ini bisa terjadi karena masyarakat tidak menjalankan islam secara menyeluruh, dan hasilnya Zina dan pacaran menjadi hal yang wajar dan biasa di mata umat islam dan penduduk indonesia pada umumnya.

Inilah dampak kebebasan yang begitu diagung-agungkan, begitu banyak Media Televisi,Majalah,Koran,DVD, FIlm, Internet yang menayangakan informasi yang salah, dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa akibat tayangan TV yang tidak bermoral. hal ini dapat kita lihat dari perubahan pandangan di masyarakat terjadi Perubahan nilai atau cara pandang terhadap pergaulan antar lawan jenis pun berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu, kini hal itu dianggap biasa. Jangankan bersentuhan atau sekadar berciuman, yang lebih dari itu pun dilakukan, dengan tanpa rasa malu! Naudzubillah mi jalik...

Banyak kasus, karena hubungan pacaran yang terlalu bebas, dua insan yang dimabuk cinta.saat Hawa nafsu telah membius mereka, maka zina terjadi. Allah telah melarang mendekati zina apalagi kita berbuat zina, karena kalau kita telaah secara nalar dan akal, konsekuensi dari berbuat zina adalah sungguh berat dan membuat cemoohan dan siksa batin yang berat.

Bagi seorang gadis yang hamil di luar nikah karena zina, seringkali menyisakan rasa malu yang dalam. Gara-gara hamil di luar nikah, sekolah terpaksa kandas. Dan semua orang tahu, kini ia tidak gadis lagi. Duh, malu ...rasanya! Tambah malu lagi, bila sang pacar tidak mau mengakui atau bertanggung jawab atas perbuatannya. Bila begini jadinya, rasanya, habislah sudah masa depannya. Penyesalan pun selalu datang terlambat. maukah anda atau keluarga kita mengalami hal ini..? pasti tidak mau kan, tapi mengapa kita membiarkan saudara, anak kita mendekati zina?

Tidak kah juga kita fikirkan saat kita berbuat kenikmatan sesaat sebuah konsekuensi lainya, kemarahan dan aib orang tua, rasa malu seorang anak yang ada karena perbuatan zina, jika kelak ia tahu, bahwa ia lahir ke dunia ini disebabkan perbuatan yang memalukan. zina adalah perbuatan yang sepantasnya hanya dilakukan binatang itu.

Normalnya, dalam pernikahan, kehadiran anak dianggap sebagai anugrah yang tak ternilai harganya. Tapi, bila anak terlahir dari hubungan di luar nikah, maka ia pun dianggap sebagai aib. Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia, orangtuanya berusaha menggugurkannya. Setelah lahir pun, seringkali ia hanya dibuang begitu saja, seperti sampah yang tak berharga. dan sebuah dosa lain akan tercipta disini yaitu sebuah pembunuhan sebuah nyawa. Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.

Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.

Terlepas dari sah atau tidaknya pernikahan MBA biasanya tidak akan membawa kebahagiaan yang langgeng dalam rumah tangga. Sebab pernikahan sudah kehilangan makna, tidak sakral lagi. Tak ada 'malam pertama' yang indah nan penuh kejutan. Karena semua dirasakan sebelum menikah. Mungkin, yang ada justru kejenuhan, penyesalan dan keterpaksaan. Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya. Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

Jadi masihkah kita mau mendekati zina,atau dengan kata lain "bercinta" kalau konsekuensi logis dari pacaran atau zina bila yang kita dapat adalah sebuah kenikmatan semu? mau kah kita menjaga keluarga kita dari ancaman zina yang membius dan mengancam dari berbagai pihak. Semoga tidak ada lagi perbuatan haram yang memang berakibat buruk bagi kita semua.

"Terbius zina sesaat, Sesal kita selamanya"

Erwin Arianto


Read More..

IBUMU

Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dengan air susunya dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.

Dan dia cuci kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya.

Dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras.

Betapa banyak kebaikan Ibu, sedang engkau balas dengan sikap yang tidak baik. Dia selalu mendoakanmu baik diam-diam atau terang-terangan. Tatkala Ibumu membutuhkanmu disaat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang tak berharga disisimu.

Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar, Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada suami, istri dan anak-anakmu daripada Ibumu, dan engkau lupakan segala kebaikan yang pernah dia buat!

Dan rasanya…. Berat atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira Ibumu ada di sisimu umurnya panjang, padahal umurnya pendek Engkau tinggalkan dia padahal tak ada penolong baginya selain dirimu!

Padahal ALLAH telah melarang berkata ‘ah’ dan ALLAH telah mengingatkanmu dengan lembut.
Dan engkau akan di siksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Dan ALLAH akan membalas di akhirat dengan menjauhkan dirimu dari-NYA.

Al-Kabair, Imam Adz-Dzabai

Read More..

Terlihat Benar Belum Tentu Benar

Sekalipun sudah berada dijalan yang benar, namun jika cara melintasi jalan itu tidak benar, maka kita belum menjadi orang yang benar.”

Sudah cukup sering kita berhadapan dengan orang-orang yang menganggap dirinya benar. Melakukan hal-hal yang benar. Dan memperjuangkan sesuatu yang diyakininya benar. Anehnya, kebenaran yang diperjuangkan itu berbenturan dengan norma atau kaidah yang berlaku dalam lingkup yang lebih besar. Orang-orang semacam itu tidak hanya bisa kita temui di jalan. Juga di lingkungan tempat kita tinggal. Maupun di kantor tempat kita bekerja. Orang-orang itu tidak berada jauh. Banyak yang dekat dengan kita. Ada yang sangat dekat dengan kita. Bahkan ada yang sedemikian dekatnya sehingga jantungnya adalah jantung kita juga. Ehm, kalau begitu; orang itu adalah diri kita sendiri dong ya. Kita yang sering merasa telah berada di jalan yang benar, seolah hal lain di luar kita adalah salah.
Saya punya janji rapat presentasi program pelatihan saya dihadapan management sebuah group perusahaan. Berbekal alamat lengkap lokasi meeting, maka saya pun meluncur ke lokasi. Karena kurang faham wilayah itu, saya sesekali berhenti untuk menanyakan arah. Sesuai petunjuk orang yang ditanya, saya pun belok kanan. Alhamdulillah, nama jalannya sudah pas seperti seharusnya. Tinggal mencari menara perkantoran itu, sampailah. Namun, saya tidak kunjung menemukan menara itu, hingga nama jalan yang dilalui berubah. Saya putar arah, sampai diujung perempatan lagi. Menara itu tetap tidak ada. Apa pasal? Rupanya, jalan di seberang perampatan itu juga masih sambungannya. Seharusnya tadi saya belok kiri, karena menara itu ternyata berada di sebelah sana. Kejadian ini memberi saya pelajaran berharga, bahwa; “Sekalipun sudah berada dijalan yang benar, namun jika cara melintasi jalan itu tidak benar, maka kita belum menjadi orang yang benar.” Ini bukan sekedar soal mencari alamat tertentu, melainkan isyarat Ilahi tentang cara menelusuri sepanjang perjalanan hidup kita. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memahami isyarat itu dalam menjalani hidup, saya ajak memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:

1. Berhenti merasa benar sendiri. Misalkan saja Anda sedang berada di jalan Jenderal Sudirman. Saat menelepon teman Anda, dia mengaku jika dia pun sedang berada di jalan yang sama. Apa yang selanjutnya Anda lakukan? Anda mengatakan bahwa dia berdusta? Tidak. Mungkin malah Anda akan bertanya; “Elu ada disebelah mana? O, gitu. Ya udah elu jangan kemana-mana. Gue langsung meluncur kesana.” Kan begitu. Mudah bagi kita untuk memahami hal itu. Yang sulit adalah ketika kita merasa semua kebenaran ini milik kita seluruhnya sedangkan semua orang lain salah. Karena sama-sama ngotot, maka kita saling mempertentangkan kebenaran masing masing. Padahal, boleh jadi sebenarnya kita berada pada ‘rute jalan’ yang sama, namun kita berada pada ‘spot’ yang berbeda. Jika Anda bisa mengatakan ‘ya udah elu tunggu aja, sebentar lagi gua kesana’ di Jalan Jenderal Sudirman itu, kenapa sih kita tidak bisa mengatakan;’Elu bener. Gue pun akan punya keyakinan serupa itu jika menggunakan sudut pandang nyang entu…” Itu loh yang sering kita sebut sebagai empati itu. Kita memahami latar belakang dan sudut pandanganya, sehingga bisa memahami pendapatnya. Dan sikap serupa itu, hanya bisa kita miliki jika kita berhenti untuk merasa benar sendiri.

2. Jalan itu bukan lokasi. Kalau kita sudah berada di sebuah jalan, hal itu tidak berarti kita telah melintasi semua bagian dari jalan itu, begitulah faktanya. Saya sudah berada dijalan itu. Tapi saya tidak bisa menemukan lokasi rapat itu. Faktanya, jalan adalah lorong untuk mengantarkan kita ke lokasi yang kita tuju. Masalahnya, jika jalan hidup kita, jalan pikiran kita, jalan keyakinan kita sudah benar kita sering merasa jika kita sudah berada di ‘lokasi’ yang benar. Makanya, kebenaran sering kita amalkan secara membabi buta. Kita merasa berhak menindas orang lain atas nama kebenaran. Kita boleh memaki bawahan atas nama kebenaran. Kita boleh menghujat atasan dan pemimpin atas nama kebenaran. Dan kita, boleh ‘melakukan apapun juga’ selama kita berpijak diatas sendi-sendi kebenaran. Tidak bung. Anda baru sampai di Jalan tempat kebenaran itu ada. Namun Anda, belum sampai di lokasi kebenaran itu sendiri. Tak heran jika banyak atasan yang semena-mena. Banyak bawahan yang suka membangkang. Banyak teman yang berani melakukan apa saja demi memenangkan persaingan. Karena mereka lupa; bahwa yang mereka perjuangkan itu bukanlah sebuah kebenaran. Melainkan sebuah perjalanan yang belum selesai ditempuhnya. Maka tempuhlah perjalanan menuju kebenaran itu terlebih dahulu. Pastikan Anda sampai di lokasi kebenaran itu berada. Izinkan semua orang dari berbagai penjuru bumi menggunakan bermacam alat transportasi, dan menempuh jalur-jalur yang berbeda bisa tiba ditempat yang sama. Setelah berada disana; kita baru akan menyadari jika ternyata; kita berbeda ini memiliki tujuan dan kebenaran yang sama. Oh, ternyata jalan itu, bukanlah lokasi.

3. Tidak ada jawaban yang salah. Saya salah berbelok. Harusnya ke kiri, bukan ke kanan. Tapi, itu saya lakukan karena seseorang memberitahukan untuk belok kanan. Lho, kok kesalahan saya malah ditimpakan kepada orang lain yang sudah berusaha untuk memberi bantuan. Saya bertanya ‘jalan ini ada dimana?’. Dia bilang, ‘diperempatan itu, Bapak belok kanan.” Dia benar. Bahkan sekalipun orang itu menjawab salah, bukan salah dia. Yang salah adalah saya yang bertanya kepada orang yang tidak mengetahui jawabannya. Kita? Oooh, sering sekali menimpakan nasib sial, kesulitan, kegagalan, kekecewaan dan semua perasaan yang tidak menyenangkan sebagai ulah yang diakibatkan oleh orang lain. Saya melakukan ini karena istri saya tidak merawat diri. Saya melakukan itu karena suami saya tidak perhatian lagi. Karir gue mandek gara-gara teman gue suka menjilat atasan. Saya malas kerja karena suasana di kantor kurang kondusif. Saya sering telat karena teman dan boss saya juga begitu gak diapa-apain. Lha, kok semua keburukan, kesialan, dan kelemahan kita malah ditimpakan penyebabnya kepada orang lain. ‘Lantas, elo mau aja menyerahkan nasib kepada orang lain?’ Begitu saya mendengar teguran keras dari dalam diri saya. Jikapun orang lain telah menyebabkan kita menderita; belum tentu karena mereka sengaja. Mungkin karena mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk membantu kita dengan lebih baik. Maka ketika kita mendapatkan jawaban atau bantuan dan perlakuan apapun dari orang lain, bukan salah mereka jika kita menerimanya. Kitalah yang mesti belajar untuk memilahnya; dan menjaga diri dari dampak buruknya.

4. Tidak semua pengguna jalan tertib aturan. Orang tidak sengaja menyulitkan kita? Iya. Tapi, kadang kita bisa kecipratan dampak buruk dari perilaku kotor orang lain. Sama seperti pengendara di jalan-jalan yang kita lalui. Ada saja tingkah polah pengendara lain yang menyusahkan kita. Angkot yang berhenti sembarangan. Motor yang ngecot kiri-ngecot kanan. Bis kota yang ngetem di tikungan. Bahkan, ada juga mobil pribadi yang menggunakan sirene polisi hanya untuk menakut-nakuti. Sama seperti hidup kita. Meskipun kita sudah berada di jalan yang lurus, namun banyak juga orang yang melintasinya secara ugal-ugalan. Mereka kelihatan percaya diri dengan kengawurannya. Mereka baru meringis nangis kalau pelipisnya sudah teriris oleh kerikil dari aspal yang terkikis. Sekitar tahun 1998, saya bahkan pernah menjadi korban tabrak lari. Seperti itulah kira-kira fakta hidup kita. Jangan pernah pergi melintasi jalan manapun jika tidak ingin bertemu dengan para pengendara ceroboh dan arogan seperti itu. Jangan pergi ke kantor jika tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang suka menimpakan kesalahan kepada orang lain. Jangan bekerja jika tidak mau dibentak. Jangan keluar rumah jika tidak ingin berpapasan dengan tetangga judes. Jangan keluar kamar jika ogah melihat wajah marah orang serumah. Jangan hidup jika tidak mau menghadapi konsekuensi-konsekuensi lumrah sebagai mana layaknya. Tidak semua pengguna jalan tertib aturan. Begitulah faktanya. Maka mari kita hadapi kenyataan itu. Dan mari kita lintasi semua jalan dan jalur kehidupan yang semertinya kita tempuh. Meski berhadapan dengan resiko serupa itu.

5. Jalan yang tidak pernah menyesatkan. Ada banyak jalan menuju ke Roma, katanya. Itu benar. Tetapi tidak berarti bahwa semua jalan bisa membawa kita ke Roma. Semua orang boleh memilih jalan hidupnya masing-masing, katanya. Itu benar. Tetapi, tidak berarti bahwa seseorang boleh bertindak semau udele dhewek. Kenyataannya ada jalan buntu. Bahkan jalan yang menyesatkan. Kewarasan kita patut dipertanyakan jika sudah tahu itu buntu tapi masih maksa menembusnya juga. Sudah tahu itu sesat, eh ngotot saja hanya karena merasa nikmat. Makanya, meski kita boleh memilih jalan hidup; kita perlu memilih jalan hidup yang tidak pernah menyesatkan. Adakah jalan seperti itu? Ada. Yaitu, jalan yang dibentangkan berdasarkan petunjuk dan bimbingan Tuhan. Untuk menemukan jalan itu, tidak cukup sekedar bertanya kepada pemuka agama. Pertama, mereka juga manusia yang bisa salah seperti kita. Kedua, pemuka agama tidak memiliki kemampuan untuk memaksa kita mengikuti kata-katanya. Ketiga, hanya diri kita yang bisa membuka pintu hati agar isyarat dan cahaya Ilahi bisa memasuki relung terdalamnya. Kita akan bisa menemukan jalan Ilahi itu hanya jika terus mencari, menerima, menyadari, mempersiapkan dan memahami tanda-tandanya. Dan salah satu tanda itu adalah; ketika kita ikhlas menjalani peran yang sehari-hari kita mainkan. Tanpa keikhlasan itu, jelas sekali jika kita tidak sedang melangkah dalam jalan yang tidak pernah menyesatkan itu.
Setelah sekian puluh tahun perjalanan hidup kita, sudahkah kita menemukan jalan hidup yang benar-benar tepat untuk kita lalui? Jika kita pernah salah jalan, tak usah terlampau gusar. Segeralah memutar arah, lalu ikutilah jalur yang seharusnya. Setelah berada di jalan yang kita kira benar pun, teruslah memeriksa apakah kita berada di lajur yang benar? Boleh jadi, jalan kita sudah benar, namun kita berada di lajur yang salah, atau menuju kearah yang salah, dan mengikuti rambu yang salah. Mengapa? Karena sesuatu yang terlihat benar itu, belum tentu benar. Hanya ada satu kebenaran mutlak. Yaitu kebenaran yang datangnya dari Tuhan. Mengapa kebenaran dari Tuhan sifatnya mutlak? Karena Tuhan itu hanya satu, sehingga kebenaran yang ditentukanNya tidak ada yang bisa mempertanyakan. Mempertentangkan. Atau memberi tandingan. Dalam jalan kebenaran yang dilandasi petunjuk Ilahi itu; yuk, kita sama-sama melangkah.

Mari Berbagi Semangat!
Trainer of Natural Intelligence Leadership Training
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership”
Catatan Kaki:
Isyarat kebenaran Ilahi hanya bisa ditangkap oleh pribadi yang menyediakan jiwa dan raganya untuk selalu bersih dalam menjalani hidupnya.

Read More..

10 KIAT SUKSES BERKENCAN BAGI PARA WANITA

Butuh saran agar bisa sukses berkencan? Kami menghadirkan beberapa kiat sukses dalam berkencan, meliputi apa yang perlu Anda pakai, apa yang perlu Anda lakukan, hingga apa yang perlu Anda katakan ketika kencan.

1. Pakai baju merah

Saat Anda mencoba mencari baju di lemari pakaian, pastikan itu bukan sekadar untuk menutupi diri, namun juga menunjukkan pada pasangan bahwa Anda benar-benar seorang wanita yang pintar dan seksi. Bagi para pria, warna merah merupakan simbol dari keseksian dan romansa. Para peneliti berdebat, mengapa para pria lebih sering melihat warna merah sinonim dengan hasrat, namun berdasarkan penelitian, seorang wanita berbaju merah akan terlihat lebih menarik.

2. Perluas wawasan

Kita semua pasti tahu bahwa para pria, memiliki sedikit waktu untuk mengobrol. Mereka tidak ingin terlibat pembicaraan mengenai teman-teman Anda, kucing Anda, atau gosip tentang seorang wanita yang melahirkan. Untuk memulai obrolan saat berkencan, bacalah surat kabar, tontonlah berita, dan ikuti berita-berita hiburan. Lalu obrolkan sebuah acara baru, sebuah band baru, atau sebuah film panas. Dengan begitu, Anda akan terlibat dalam percakapan yang asyik.

3. Hindari hal negatif

Supaya sukses berpacaran, Anda harus melupakan masa lalu dan menjadi seseorang yang berani. Jika salah seorang teman Anda menyebalkan, atau Anda punya masa lalu yang buruk dengan pasangan sebelumnya, cobalah menghindari mereka. Anda perlu berpikiran positif saat memulai sebuah hubungan baru, dan ingatlah bahwa pria yang baru ini bukanlah sang mantan.

4. Rasio pinggang dan pinggul

Cantik adalah impian semua orang, kita semua bahkan rela mengahbiskan banyak waktu untuk bisa menjadi cantik. Namun, pernahkah Anda mengambil kalkulator dan mencoba membuat rasio daya tarik Anda? Jika belum, maka jangan khawatir, karena kami telah membuatkannya untuk anda.

Mereka menemukan bahwa, para pria lebih memilih wanita dengan rasio pinggang terhadap pinggul, sebesar 0,7. Untuk menghitungnya, mudah saja. Ukuran pinggang dibagi ukuran pinggul, itulah dia rasionya. Jika Anda tidak mencapai angka 0,7 maka belilah sebuah ikat pinggang.

5. Pujilah dia

Memang benar bahwa kita semua menyukai pujian, namun kenyataannya adalah, para pria sangat menyukai pujian. Hindari komentar-komentar membosankan seperti: “Kamu terlihat tampan” atau “Kamu sangat lucu.” Para pria sudah sering mendengarnya, dan itu tidak akan mempengaruhi ego mereka. Bersikaplah lebih tenang, dan katakan padanya, Anda berpikir bahwa dia pasti keren jika naik tebing, atau tampil di atas panggung. Atau setelah dia menceritakan pada Anda, mengenai suatu hal tentang dirinya, katakan padanya bahwa Anda terkesan.

6. Buat rambut nampak tebal

Para pria senang dengan rambut tebal, karena itu memberikan sinyal bahwa Anda subur. Jika Anda tidak memiliki rambut yang tebal secara alami, gunakanlah trik-trik ini untuk tampil mengesankan. Bila rambut anda lembap hingga ke akar, maka putar rambut Anda ke atas, dan blow ke atas. Lalu anda harus meluruskannya, dari bagian tengah, hingga ke ujung rambut Anda. Jika senang cara yang instan, maka pilihlah ekstensi rambut. Anda bisa memilih rambut sintetis atau rambut asli.

7. Berbisiklah di telinga kanannya

Bar atau klub malam mungkin tidak seperti akhir yang luar biasa dalam sebuah acara kencan. Jadilah bagian dari keramaian dan kebisingan tersebut, lalu dekati dia, dan kemudian berbisiklah di telinga kanannya. Para peneliti menemukan, para pria akan mudah luluh kepada teman wanitanya, jika wanita itu memintanya melakukan sesuatu dengan berbisik di telinga kanan.

8. Godalah dia

Kesuksesan sebuah kencan tergantung pada akhir malam. Pertama, pastikan bibir Anda dalam kondisi baik. Sikatlah gigi dan gunakan pelembap bibir secara teratur. Kedua, saat kencan Anda mulai memanas, pertahankan kontak mata, dan berilah ia senyum nakal.

9. Tertawalah

Salah satu tips terpenting yang sering dilupakan dalam berkencan adalah, tertawa saat terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan. Berkencan adalah sesuatu yang cukup memberi tekanan tinggi. Jadi wajar, jika sering kali terjadi kekeliruan atau hal-hal yang salah di dalamnya. Bisa jadi Anda menumpahkan minuman, menjatuhkan sesuatu, atau mengatakan sesuatu yang salah. Jangan khawatir, karena semuanya bisa diperbaiki.

10. Buat dia tahu Anda membutuhkannya

Mulailah dengan menyentuh tangannya, membersihkan kemejanya dari sesuatu, atau istirahatkan kaki Anda di pangkuannya. Tanda-tanda kecil semacam ini, akan mengatakan segalanya kepadanya.


By
Rky Refrinal Patiradjawane

Praktisi Riset Pemasaran dan Strategi

Read More..

Popular Posts