Diet Sehat Sesuai Golongan Darah
CARA berdiet ini didasari penemuan D'Adamo bahwa lektin atau protein yang terdapat pada berbagai jenis makanan akan menghasilkan pengaruh berbeda pada setiap golongan darah. Jika tidak cocok pada golongan darah tertentu, lektin bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan sel-sel darah. Menjaga asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan golongan darah tertentu ini dipercaya juga bisa mengembalikan fungsi penjagaan sistem tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh. Selain itu, masing-masing golongan darah rentan atau berisiko tehadap jenis penyakit yang berbeda.
.
Cara diet berdasarkan golongan darah di luar negeri, terutama di negara asalnya Amerika, sudah mulai populer. Di Indonesia, masih sulit menemukan orang yang ahli dalam diet ini atau orang-orang yang menggunakannya. .
Menurut ahli gizi dan diet sehat dengan cara food combining, Andang Gunawan, tak ada data tentang pengikut pola makan berdasarkan golongan darah. "Saya sendiri baru menemukan dua orang yang menurut mereka berhasil dengan metode ini, kebetulan kenalan saya. Salah seorang menggabungkan metode ini dengan metode food combining. Menurut dia hasilnya jauh lebih baik," kata Andang.
Dijelaskan Andang, diet golongan darah termasuk jenis diet yang relatif baru di dunia ilmu gizi. Selain D'Adamo belum ada pihak lain yang melakukan penelitian khusus tentang diet ini.
Senada dengan Andang, pakar gizi dr. Kunkun K. Wiramihardja, M.S. menyatakan masih asing dengan pola diet berdasarkan golongan darah itu. Kunkun memperkirakan, yang paling paham dalam hal ini adalah naturopath atau dokter yang meyakini ilmu pengobatan bisa dilakukan dengan obatan-obatan yang sifatnya alami, baik dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.
"Kalau saya lihat para naturopath ini berniat menghentikan penyakit dengan cara menjaga pola makan dan gaya hidup. Jika pola makan dikaitkan dengan penyakit tertentu, tidak ada yang bertentangan," ujar Kunkun.
Yang mengganjal hati Kunkun adalah jika orang mengaitkan golongan darah tertentu dengan rentannya terhadap suatu jenis penyakit tertentu pula. "Itu yang saya tidak sepakat, misalnya bahwa golongan darah B lebih kuat terhadap penyakit jantung. Itu perlu penelitian lebih lanjut," kata Kunkun.
Kunkun membuat contoh, penelitian tentang penyakit jantung umumnya menghinggapi mereka yang berusia lanjut sudah terbukti. "Penelitian ini dilanjutkan untuk meneliti kaitan antara penyakit jantung dan golongan darah bisa saja," kata Kunkun. Misalnya, para penderita jantung ini dikelompokkan lagi berdasarkan golongan darah, sehingga bisa menghasilkan kelompok golongan darah mana yang terbanyak dan memiliki penyakit jantung.
"Hal ini tidak dikemukakan oleh beliau (D'Adamo). Pembuktian lebih mengacu pada ‘pengalaman saya’ atau menurut ‘pengalaman ayah saya’," tutur Kunkun.
**
Terlepas dari masih "anehnya" diet berdasarkan golongan darah ini, tidak ada salahnya kita mengintip cara baru ini. Secara garis besar golongan darah dikelompokkan dalam 4 tipe, yaitu A, B, AB, dan O.
Pemilik golongan darah A disarankan mengonsumsi bahan makanan yang sedikit mengandung lektin. Para pemilik golongan darah ini memiliki lambung dengan kandungan lektin rendah. Jika asupan lektin berlebihan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan lambung. Selain itu, mereka yang bergolongan darah A menghasilkan lendir lebih banyak dibanding golongan darah lainnya. Keadaan ini menimbulkan risiko terhadap penyakit jenis alergi, seperti asma, infeksi telinga, dan gangguan pada pernapasan.
Makanan yang dianjurkan adalah dari kelompok nabati. Sumber hewani bisa diperoleh dari ikan dan ayam kampung, ini pun dengan jumlah dan frekuensi terbatas. Susu yang dianjurkan adalah susu fermentasi ( yoghurt atau kefir), krim tanpa lemak, keju alami, telur dalam jumlah terbatas ( dari jenis organik atau telur ayam kampung), lemak dalam jumlah terbatas, kacang-kacangan seperti kenari, biji-bijian, almond, susu kedelai alami. Orang dengan golongan darah A ini semestinya memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan segar.
Makanan yang harus dihindari karena banyak mengandung lektin atau makanan yang bisa merangsang tubuh memproduksi banyak lendir adalah hidangan laut berwarna putih seperti cumi-cumi dan kakap putih, daging sapi, susu, keju hasil olahan industri, kacang merah, kacang tolo, roti, kue-kue, cake, kentang, kol, mangga, pepaya, jeruk impor, dan pisang. Juga bahan makanan olahan seperti sosis, kornet, dendeng, ham, dan daging asap, minyak jagung, minyak kacang tanah.
Pemilik golongan darah B adalah tipe kebalikan dari golongan darah A. Mereka diizinkan menyantap sumber hewani dengan porsi lebih banyak. Namun karena pemilik golongan B rentan terhadap penyakit autoimun dan serangan virus, mereka dianjurkan banyak mengonsumsi sayuran hijau yang kaya magnesium.
Daftar makanan yang diperbolehkan adalah daging sapi, domba, kelinci, ikan laut, semua produk susu, kecuali blue chesse dan es krim, telur ayam organik dan telur ayam kampung, minyak zaitun lebih dari satu sendok, beras merah, beras putih pecah kulit, beras putih tumbuk, bahan makanan dari bahan beras atau tepung beras, havermut, bekatul, semua jenis buah terlebih nanas sangat baik. Namun ada juga jenis buah yang harus diminimalkan konsumsinya, yaitu yang kaya lektin seperti kesemek, delima, belimbing, dan pir.
Selain itu, ia tidak diperbolehkan atau membatasi mengonsumsi ayam, kepiting, lobster, udang, kerang, scalop, remis, tiram, kodok, telur puyuh, telur bebek, minyak wijen, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai. Batasi juga konsumsi kelapa, santan, kedelai, kacang tanah, biji bunga matahari, biji labu, wijen, kacang mete, pistasio, tempe, tahu susu kedelai, kacang merah, kacang tolo, makanan dari terigu, mi instan, ketan, jagung, lobak, tomat, jagung, jagung muda.
Pola makan pemilik golongan darah AB adalah perpaduan antara pola makan golongan A dan B. Penyakit yang berisiko diderita adalah sinus, infeksi telinga, dan gangguan saluran napas. Berikut makanan yang dianjurkan. Hidangan laut, semua telur (kecuali telur bebek), susu fermentasi, minyak zaitun, minyak kanola, minyak kedelai, minyak kacang tanah, kacang tanah, semua jenis sayuran, semua jenis buah-buahan kecuali jeruk.
Untuk golongan AB ini, pantangannya tidak terlalu ketat, namun harus membatasi konsumsi daging sapi. lobster, udang, cumi, ikan ekor kuning, belut , teri, kodok . Hindari susu dan semua produk susu, daging olahan. Semua jenis kacang dikonsumsi sedikit-sedikit sambil mengamati reaksinya. Wijen dan minyak wijen perlu diwaspadai. Batasi konsumsi terigu dan makanan olahan seperti roti, cake, kue, pasta. Hindari pula, jagung, taoge, jamur, radis, dan jeruk.
Beruntunglah pemilik golongan darah O yang menyukai daging-dagingan. Mereka boleh menyantap daging sebanyak-banyaknya, kecuali daging olahan. Tetapi golongan ini harus mengimbanginya dengan mengonsumsi sayur-sayuran yang banyak pula. Boleh juga menyantap minyak jenis nabati, minyak zaitun, dan buah-buhan segar .
Yang harus dihindari atau dibatasi adalah kol, brokoli, kembang kol, sawi, pokcoi, taoge, terong, jamur, dan kentang. Telur, susu, dan kacang-kacangan tak terlalu berguna lagi karena tubuh telah mendapat asupan dari sumber hewani. Juga terigu dan makan hasil olahannya tidak terlalu bermanfaat lagi. Bagi Anda yang sensistif, hindari jeruk karena berisiko keracunan usus. (Uci Anwar)***